Implementasi Sensoric Marketing untuk Meningkatkan Purchase Intention Pelanggan Bioskop CGV melalui Intervening Brand Experience

Authors

  • Emilia Ambarwati Sutanto Program Studi Manajemen Universitas Ma Chung
  • Felicia Hadinata Program Studi Manajemen Universitas Ma Chung
  • Erica Adriana Progam Studi Manajemen Universitas Ma Chung

Keywords:

Sensoric, Marketing, Brand Experience, Purchase Intention, Bioskop

Abstract

Bioskop merupakan sarana hiburan yang masih diminati hingga saat ini bagi masyarakat kota dengan tekanan yang terjadi di kota-kota besar. Sehingga bioskop merupakan salah satu alternatif bagi masyarakat untuk menonton film dengan pengalaman yang berbeda. Meskipun banyaknya pesaing dengan kemajuan teknologi saat ini seperti TV digital dan Netflix yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun, bioskop tetap dapat mendapatkan konsumen. Dengan banyaknya cara mempromosikan bioskop, terdapat keunikan bioskop yang tidak dapat dilakukan sepenuhnya oleh pesaing seperti Netflix. Salah satunya yaitu sensoric marketing dengan menggunakan aspek indra manusia yaitu penglihatan, penciuman, peraba, perasa, dan pendengaran Bioskop CGV melakukan sensoric marketing dengan baik. Dengan menggunakan teknologi audio yang berkualitas dan tidak dimiliki oleh bioskop pesaing. Layar bioskop yang mendapatkan MURI sebagai layar terlebar di Indonesia, studio yang memiliki 8 tipe dan minimal 8 studio disetiap unit bioskop CGV ini menjadikan pembeda dengan bioskop lainnya yang memberikan kesan mewah. Selain itu ruang tunggu yang bernuansa retro membuat kesan ruangan yang nyaman, ekslusif, dan personal menjadi ciri khas dari bioskop CGV. Dengan sensoric marketing yang dilakukan Bioskop CGV ini dapat menjadikan stimulus di otak konsumen dan memiliki ruang tersendiri dari keunikan yang dimiliki oleh Bioskop CGV yang dapat menjadikan suatu niat beli pada pelanggan CGV. Dari penelitian terdahulu menurut Dmour (2020) dan Diallo & Siqueira (2017) ditemukan bahwa pengalaman merek mempengaruhi niat pembelian secara signifikan. Pengalaman merek dievaluasi sebagai alternatif untuk menilai niat pembelian. Maka dengan itu penelitian ini meneliti implementasi sensoric marketing yang telah dilakukan oleh Bioskop CGV.

References

Brakus, J. S. (2009). Brand experience: What is it? How is it measured? Does it affect loyalty? Journal of Marketing. Creating Value for Customer. Designing and Implementation a Total Corporate Strategy, Wally and Son Inc.

Cafe Market in Indonesia 2023. (2023). Retrieved from Euromonitor International: https://www.euromonitor.com/

Ganesia, F. C. (2021). Pengaruh brand experience, customer satisfaction, dan eWOM terhadap purchase intention pengguna aplikasi Happy Fresh di Jakarta Barat. Jurnal Manajerial dan Kewirausahaan, 3(4).

Hilmi, E. B. (2015). Pengaruh service quality dan brand experience terhadap kepuasan pelanggan (Studi pada pelanggan Hotel Atria, Kota Malang). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 4(1).

Hoang, S. D. (2021). The impact of sensory marketing on street food for the return of international visitors: Case study in Vietnam. Scientific Papers of the University of Pardubice, Series D: Faculty of Economics and Administration, 29(2), 1-14.

Hsinkuang, H. D. (2009). The influences of perceived value on consumer purchase intention: The moderating effect of advertising endorser.

Iman, A. A. (2023). Pengaruh brand experience terhadap brand loyalty dengan customer engagement sebagai variabel mediator pada produk fashion di Indonesia. Jurnal Ekonomi Trisakti, 3(1), 543–560.

Indriyanti, R. H. (2022). Faktor yang mempengaruhi purchase intention pelanggan Super Indo di Kota Bekasi. Jurnal Informatika Ekonomi Bisnis, 2(1), 133-144.

Downloads

Published

2024-09-10