Pemanfaatan Miselium pada Jamur sebagai Material Biodegradable dalam Desain Kemasan Berkelanjutan

Authors

  • Helga Carissa Putri Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Ma Chung
  • Jonathan Victor Abriliyan Sugiarto Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Ma Chung
  • Marcelino Ferdy Kurniawan Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Ma Chung
  • Ayyub Anshari Sukmaraga Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Ma Chung

Keywords:

miselium jamur, desain kemasan, desain berkelanjutan

Abstract

Globalisasi mempengaruhi perkembangan industri mengakibatkan peningkatan pembuangan limbah yang berdampak buruk pada keseimbangan lingkungan hidup. Berdasarkan Danareksa Research Institute (2023), selama 10 tahun terakhir produksi industri manufaktur plastik di Indonesia berada pada urutan ke-5 setelah logam dasar, motor, bahan kimia, dan makanan. Produksi plastik oleh industri manufaktur mayoritas digunakan sebagai kemasan sebanyak 34,88%. Hal tersebut lebih tinggi persentase nya dibandingkan penggunaan plastik sebagai kemasan secara global sebanyak 31,26%. Penulisan artikel ilmiah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan desain berkelanjutan dimana penggunaan material utama pembentuk kemasan berupa plastik dapat digantikan dengan material biodegradable yang ramah lingkungan seperti miselium jamur. Metode penelitian yang digunakan pada artikel ilmiah ini adalah metode kualitatif dengan cara menganalisis penelitian terdahulu dan melakukan studi literatur. Material biodegradable merupakan material yang dirancang agar dapat terurai ketika dibuang oleh organisme hidup yang disebut dengan proses biodegradasi. Salah satu material biodegradable yang dapat dimanfaatkan khususnya pada negara beriklim tropis adalah miselium yang terdapat pada jamur. Hasil dari studi literasi ini merupakan artikel ilmiah yang menunjukkan bahwa penggunaan material biodegradable seperti miselium pada jamur dapat dikembangkan dan dimanfaatkan lebih lanjut oleh sektor industri dengan menerapkan desain berkelanjutan agar dalam pembuatan kemasan dapat bersifat ramah lingkungan.

References

Barua, A., Gautam, A., Mukherjee, S., Pal, K., Karmakar, P., Ray, M., & Ray, S. (2021). Expanded polystyrene microplastic is more cytotoxic to seastar coelomocytes than its nonexpanded counterpart: A comparative analysis. Journal of Hazardous Materials Letters, 2, 1-3. https://doi.org/10.1016/j.hazl.2021.100031

Cerimi, K., Akkaya, K. C., Pohl, C., Schmidt, B., & Neubauer, P. (2019). Fungi as source for new bio-based materials: A patent review. Fungal Biology and Biotechnology, 6(1), 1-5. https://doi.org/10.1186/s40694-019-0080-y

Devasahayam, M., Hillebrand, H., & Weisman, S. R. (n.d.). What is globalization? And how has the global economy shaped the United States? Ecole Polytechnique, 2ème Année, Eco-434 Economie Internationale PC 1-Introduction et faits stylisés sur la mondialisation. https://piie.com/microsites/globalization/what-is-globalization.html

Dwiyanto, D. (n.d.). Metode kualitatif: Penerapannya dalam penelitian.

Emblem, H. J. (2012). Packaging and environmental sustainability. In Packaging technology (pp. 65–86). Woodhead Publishing Limited. Elsevier. https://doi.org/10.1533/9780857095701.1.65

Musa, M. I. (2015). Dampak pengaruh globalisasi bagi kehidupan bangsa Indonesia. Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Jurnal Pesona Dasar Universitas Syiah Kuala, 3(3), 1–14.

Pohan, J. N., Kusumawati, Y. A., & Radhitanti, A. (2023). Mushroom mycelium-based biodegradable packaging material: A promising sustainable solution for food industry. E3S Web of Conferences, 426. https://doi.org/10.1051/e3sconf/202342602128

Downloads

Published

2024-09-10