Sharing Session: Peran Keterampilan Hidup dan Coping Emotional dalam Pengembangan Resiliensi Anak Panti Asuhan Amanah Bunda

Authors

  • Soraya Yedija Hosyana Universitas Ma Chung
  • Khumairo Magfirotus Isazava
  • Reflinda Sindy Puspita Universitas Ma Chung
  • Natasya Irhene Frehadini Universitas Ma Chung
  • Septiani Rahmat Suci Universitas Ma Chung

Keywords:

Amanah Bunda, coping emotional, keterampilan hidup, panti asuhan, resiliensi

Abstract

Anak-anak di panti asuhan sering menghadapi tantangan psikososial seperti keterbatasan pengasuhan orang tua, stigma sosial, dan ketidakpastian masa depan, yang berpotensi menghambat perkembangan resiliensi mereka. Secara teoritis, coping emotional mengacu pada proses kognitif dan perilaku yang digunakan individu untuk mengelola tuntutan internal dan eksternal yang dianggap melebihi sumber daya psikologis mereka. Pada konteks panti asuhan, anak-anak seringkali mengembangkan mekanisme coping yang kurang adaptif karena keterbatasan model pengaturan emosi dari figur pengasuh. Permasalahan utama yang ditemukan di Panti Asuhan Amanah Bunda adalah rendahnya keterampilan hidup (life skills) dan coping emotional, sehingga anak-anak kesulitan beradaptasi secara mandiri. Dalam mengatasi hal ini, dilakukan kegiatan pengabdian berbentuk sharing session dan latihan interaktif dengan metode berbasis permainan (game-based learning) terbukti efektif dalam menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan sekaligus mendorong partisipasi aktif. Kegiatan ini difokuskan pada pengenalan emosi, komunikasi efektif, penyelesaian masalah dan manajemen stres. Implementasi kegiatan dilaksanakan secara luring, difasilitasi oleh mahasiswa bekerja dengan pengurus panti. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan kemampuan anak dalam mengenali dan mengekspresikan emosi, meningkatkan kerja sama dan komunikasi, serta munculnya kepercayaan diri dan empati. Secara keseluruhan sebanyak 75% peserta menunjukkan perbaikan keterampilan emosional berdasarkan hasil observasi, dengan peningkatan yang nyata pada pengenalan emosi, empati, kerja sama, dan komunikasi. Dapat disimpulkan bahwa pendekatan menyeluruh yang memadukan pelatihan keterampilan hidup dengan pendampingan emosional dapat menjadi strategi jangka panjang yang efektif dalam membangun resiliensi anak-anak Panti Asuhan Amanah Bunda. Program ini berpotensi diadaptasi sebagai modal intervensi sosial-emosional di lingkungan serupa secara berkelanjutan.

References

Akhadiyah, D. D., Ulfatin, N., & Kusumaningrum, D. E. (2019). Muatan life skills dalam Kurikulum 2013 dan manajemen pembelajarannya. Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan, 2(3), 107–113.https://doi.org/10.17977/um027v2i32019p107

Andani, F. (2015). Penyesuaian sosial anak remaja di panti asuhan. Hanggar Kreator.

Damanik, J. B., & Ritonga, F. U. (2024). Peran pengasuh dalam perkembangan perilaku sosial anak-anak di Panti Asuhan Pelangi Kasih. Jurnal Ilmu Sosial, 3(11).

Dewi, G. K., & Henu, B. (2015). Resiliensi pada yang remaja tinggal di panti asuhan. Jurnal SPIRITS, 5(2), 29–36.

Firdaus, M., Meiningsih, S., & Christiana, E. (2024). Penerapan games fortune teller origami sebagai media pengelolaan emosi siswa SMP dalam layanan bimbingan kelompok. HELPER: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 41(2), 94–105. https://doi.org/10.36456/helper.vol41.no2.a8931

Hardani, A., Auliya, N. H., Andriani, H., Fardani, R. A., Ustiawaty, J., Utami, E. F., Sukmana, D. J., & Istiqomah, R. R. (2020). Buku metode penelitian kualitatif.

Mahardhani, F. O., Ramadhani, A. N., Isnanti, R. M., Chasanah, T. N., & Praptomojati, A. (2020). Pelatihan strategi koping fokus emosi untuk menurunkan stres akademik pada mahasiswa. Gadjah Mada Journal of Professional Psychology (GamaJPP), 6(1), 60–72. https://doi.org/10.22146/gamajpp.55253

Musyafa, A., & Munastiwi, E. (2021). Kreativitas guru dalam mengajarkan kecakapan hidup pada anak usia dini di masa pandemi COVID-19. ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal, 9(1), 35–50. https://doi.org/10.21043/thufula.v9i1.9476

Muthmainah, M., Purwanta, E., & Suwarjo, S. (2022). Koping untuk mengembangkan kemampuan mengelola emosi negatif anak usia 4–6 tahun. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(5), 4449–4460. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i5.1967

Ningrum, D., & Priyanti, N. Y. (2022). Mendampingi anak dan siswa mengembangkan resiliensi (ketahanan) pada saat belajar dari rumah. Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(2), 477–483. https://doi.org/10.31849/dinamisia.v6i2.9254

Nur Shaumi, A. (2015). Pendidikan kecakapan hidup (life skill) dalam pembelajaran sains di SD/MI. Terampil: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, 2(2), 240–252.

Putri, N. D. P., & Cahyanti, I. Y. (2021). Terapi bermain untuk menurunkan perilaku agresi pada anak-anak di pesantren X, Surabaya. Jurnal Penelitian Pendidikan, Psikologi dan Kesehatan (J-P3K), 2(3), 259–267. https://doi.org/10.51849/j-p3k.v2i3.121

Ramadhani, A., & Nur, H. (2025). Peran resiliensi dalam pengembangan diri remaja: Studi literatur. Socius: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, 2(9), 122–133. https://ojs.daarulhuda.or.id/index.php/Socius/article/view/1311

Rojas, L. F. (2015). Factors affecting academic resilience in middle school students: A case study. GiST Education and Learning Research Journal, 11(11), 63–78. https://doi.org/10.26817/16925777.286

Saputra, R., & Siregar, H. (2022). Meningkatkan minat belajar dan kreativitas anak Panti Asuhan Puteri Aisyiyah Muhammadiyah Medan. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Terintegrasi, 6(2), 103–112. https://doi.org/10.33795/jindeks.v6i2.283

Downloads

Published

2025-10-31