Smart Farming: Pelatihan Alat Ukur Kebutuhan Air pada Budidaya Sayuran di Desa Alitupu, Kabupaten Poso
Keywords:
Air tanah, kelembaban, pH tanah, pertumbuhan dan perkembangan, tanaman sayuranAbstract
Kecamatan Lore Utara dikenal sebagai kawasan pengembangan komoditi sayuran di Kabupaten Poso. Untuk pertumbuhan tanaman sayuran yang optimal dibutuhkan pengolahan lahan yang tepat. Faktor penting yang mempengaruhi kualitas tanah untuk tanaman sayuran yaitu kondisi pH tanah, suhu, dan kelembaban tanah, dan permasalahan yang sering dihadapi petani adalah kesulitan dalam memonitoring kondisi tanah yang ideal untuk pertumbuhan tanaman. Program pengabdian yang diikuti oleh 20 orang petani sebagai mitra bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan petani dalam menggunakan soil analyzer dan soil moisture meter untuk penentuan kebutuhan air dalam budidaya sayuran dan unsur hara tanah secara presisi agar dapat meningkatkan efisiensi pemberian air. Metode pelaksanaan yang diterapkan adalah penyuluhan, demonstrasi alat, praktik lapangan, dan evaluasi. Hasil yang dicapai menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan petani sebesar 85%, serta kemampuan dalam membaca dan memanfaatkan data dari alat untuk pengambilan keputusan agronomis. Pengukuran tanah menunjukkan sebagian lahan kekurangan nitrogen dan memiliki kelembaban rendah, sehingga petani dapat segera menyesuaikan pemupukan dan penyiraman. Respon petani sangat positif, dan sebagian besar menyatakan kesediaan untuk menerapkan teknologi tersebut secara berkelanjutan. Kegiatan tersebut juga membuktikan bahwa pelatihan teknologi tepat guna berbasis data mampu mendorong modernisasi pertanian di daerah terpencil khususnya di Kecamatan Lore Utara Kabupaten Poso.
References
Al-Jabri, M. (2013). Teknologi uji tanah untuk penyusunan rekomendasi pemupukan berimbang tanaman padi sawah. Pengembangan Inovasi Pertanian, 6(1), 11–22.
Budiharto, W. (2019). Inovasi Digital di Industri Smart Farming: Konsep dan Implementasi. Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal.
Candra, J. E., & Maulana, A. (2019). Penerapan Soil moisture Sensor Untuk Desain System Penyiram Tanaman Otomatis. Snistek, 2, 109–114.
Cucho-Padin, G., Loayza, H., Palacios, S., Balcazar, M., Carbajal, M., & Quiroz, R. (2020). Development of low-cost remote sensing tools and methods for supporting smallholder agriculture. Applied Geomatics, 12(3), 247–263. https://doi.org/10.1007/s12518-019-00292-5
Desiyani, R. E., Bakhri, S., & Sucihati, P. (2021). Teknologi tepat guna “Alat ukur kesuburan tanah sederhana” di Kampung Gembor Udik. Jurnal Abdimas Bina Bangsa, 2(2), 210–215. https://doi.org/10.46306/jabb.v2i2.118
Gerhards, M., Rock, G., Schlerf, M., & Udelhoven, T. (2016). Water stress detection in potato plants using leaf temperature, emissivity, and reflectance. International Journal of Applied Earth Observation and Geoinformation, 53, 27–39. https://doi.org/10.1016/j.jag.2016.08.004
Harmanto, H., Sudradjat, D., & Setiawan, B. I. (2018). Efisiensi penggunaan air irigasi tetes pada tanaman hortikultura. Jurnal Irigasi, 13(1), 45–52
Kementerian Pertanian Republik Indonesia. (2020). Rencana Strategis Kementerian Pertanian 2020–2024. Jakarta: Kementan RI
Mustofa, M., Arifin, M. A., & Wibowo, A. (2022). Aplikasi soil tester sebagai pendukung pemupukan berimbang pada pertanian ramah lingkungan. Jurnal Teknologi dan Pengabdian Masyarakat, 3(2), 115–122
Nitzko, S. (2024). Consumer evaluation of food from pesticide-free agriculture in relation to conventional and organic products. Farming System, 2(4), 100112. https://doi.org/10.1016/j.farsys.2024.100112
Purnomo, R., Nuryanto, D., & Nugroho, A. D. (2021). Pemanfaatan soil moisture sensor untuk optimasi penyiraman tanaman. Jurnal Keteknikan Pertanian, 39(1), 1–10.
Sunarsih, T., Rahmadani, S., & Hadi, W. (2020). Pelatihan penggunaan AI


