Strategi Penjualan Makanan Memanfaatkan Fitur Layanan Go-Food pada Aplikasi Gojek untuk Pedagang Kecil & Menengah di Masa Pandemi Covid-19
Keywords:
Go-Food, Pedagang, Pandemi, Covid-19, Penjualan OnlineAbstract
Pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia berdampak nyata pada semua sektor, beberapa diantaranya bahkan mengalami penurunan seperti sektor hotel dan pariwisata, penerbangan, Meeting-Incentives-Conferences-Exhibition (MICE), bar dan resto, bioskop dan konser serta olahraga. Banyak usaha kecil maupun menengah, di bidang kuliner yang gulung tikar, disebabkan karena penurunan daya beli di masyarakat. Pandemi memaksa masyarakat untuk tetap beraktifitas dari rumah saja, hal ini sesuai dengan anjuran pemerintah yang bertujuan untuk menekan dan memutus mata rantai penularan Covid-19, sehingga masyarakat harus mengurangi aktivitas keluar rumah. Ditambah dengan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) semakin membatasi mobilitas masyarakat. Kondisi tersebut menjadi tantangan bagi hampir semua pedagang kecil maupun menengah untuk tetap bisa bertahan hidup di tengah pandemi. Salah satu inovasi yang bisa dilakukan yaitu memanfaatkan strategi penjualan makanan secara online menggunakan fitur layanan Go-Food di aplikasi Gojek. Go-Food merupakan sebuah fitur layanan food delivery, sehingga masyarakat tidak perlu keluar rumah hanya untuk membeli makanan. Dengan menggunakan smartphone dan mengakses fitur Go-Food di aplikasi Gojek, masyarakat bisa memesan makanan dari restoran yang sudah bekerjasama dengan Gojek, kemudian pemesanan dan pengantaran dilakukan langsung oleh mitra Gojek, sehingga dapat mengurangi kontak langsung dengan orang banyak. Namun kemudahan strategi penjualan ini ternyata masih belum dimanfaatkan oleh banyak pedagang kecil dan menengah, sehingga dibutuhkan pelatihan singkat untuk memahami strategi penjualan makanan secara online yang meliputi penguatan SDM, branding produk dan peningkatan pemasaran makanan menggunakan fitur layanan Go-Food pada aplikasi Gojek. Diharapkan melalui pelatihan singkat tersebut, pangsa pasar menjadi semakin luas dan pendapatan para pedagang makanan akan semakin meningkat.
References
Amri, A. (2020). Dampak Covid-19 Terhadap UMKM di Indonesia. Jurnal Brand, 123-130.
Harding, D., Kadiyono, A. L., Hidayat, Y., & Yanuarti, N. (2018). Pelatihan dan Pengembangan SDM Sebagai Salah Satu Upaya Menjawab Tantangan MEA. JPSP: Jurnal Psikologi Sains dan Profesi, 185-192.
Hastuti, R. K. (2020, Oktober 6). News CNBC Indonesia. Retrieved from CNBC Indonesia: https://www.cnbcindonesia.com/news/20201006204840-4-192372/larangan-dine-in-saat-psbb-bikin-pengusaha-kuliner-merana
Maharani, T. (2020, April 04). Nasional Kompas. Retrieved from Kompas: https://nasional.kompas.com/read/2020/04/04/17042991/jubir-pemerintah-tetap-tinggal-di-rumah-adalah-solusi-terbaik-cegah
Online, R. W. (2019, Februari 19). Digital Economy: Warta Ekonomi. Retrieved from Warta Ekonomi: https://www.wartaekonomi.co.id/read216299/go-food-dan-grabfood-siapa-yang-berkuasa
Setiawan, T. F., Suharjo, B., & Syamsun, M. (2018). Strategi Pemasaran Online UMKM Makanan (Studi Kasus di Kecamatan Cibinong). Manajamen IKM, 13(2), 116-126.
Wahyono. (2020, Juni 14). Ekbis Sindonews. Retrieved from Sindonews: https://ekbis.sindonews.com/read/65570/34/6-sektor-bisnis-paling-terpukul-karena-pandemi-covid-19-1591794372?showpage=all