Peningkatan Kompetensi Profesional Guru Fisika Vokasi Di Kabupaten Garut Melalui Pelatihan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Augmented Reality

Authors

  • Ali Ismail Program Studi Pendidikan Fisika Institut Pendidikan Indonesia
  • Iman Nasrulloh Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi Institut Pendidikan Indonesia
  • Surya Gumilar Program Studi Pendidikan Fisika Institut Pendidikan Indonesia

Keywords:

Augmented Reality, kompetensi profesional

Abstract

Salah satu aspek dalam kompetensi professional guru adalah Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk berkomunikasi dan mengembangakan diri. Namun pada kenyataannya masih banyak guru termasuk guru fisika yang tidak memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi di kelas. Hal ini dikarenakan keterbatasan guru dalam mengembangkan dan memanfaatkan teknologi. Hasil survey menunjukan bahwa hanya 17 % dari guru fisika yang mampu mengintegrasikan peran teknologi dalam pembelajaran fisika. untuk mengatasi masalah tersebut dapat di atasi dengan memberikan pelatihan mengenai pengembangan bahan ajar berbasisAugmented reality. Metode pelaksanaaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Partisipan difokuskan pada guru Fisika Vokasi di Kota Garut. Pada proses persiapan dilakukan dengan melakukan survei dan wawancara terhadap pola kegiatan MGMP Fisika-Vokasi kabupaten Garut. Kemudian, proses pelatihan dilakukan dengan metode ceramah bermakna, yang menggabungkan unsur presentasi, tanya jawab, dan workshop pengembangan bahan ajar berbasis AR dalam upaya menanamkan pengalaman nyata guru. Terakhir, evaluasi dilakukan dengan menganalisis setiap kelemahan pada proses yang dilakukan berdasarkan data yang diperoleh. Berdasarkan hasil angket secara keseluruhan para guru merespon positif terkait pelaksanaan pelatihan ini. Guru terlihat sangat antusias dalam mendengarkan penjelasan serta mempraktekkan apa yang disampaikan narasumber. Selain itu para guru menyatakan bahwa melalui pelatihan tersebut, mereka memperoleh manfaat yang banyak terkait penambahan pengetahuan tentang alternatif media pembelajaran yang bisa di terapkan dalam pembelajaran Fisika.

References

Kusnandar (2011) Langkah mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembang Profesi Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Depdiknas RI : Jakarta.

Ismail et al (2019) Investigating physics laboratory-based higher order thinking skills (HOTs) in Indonesian high schools. In Journal of Physics: Conference Series IOP Publishing

Azuma, Ronald T (1997). A Survey of Augmented Reality, Presence: Teleoperators and Virtual Environments. vol. 6, no. 4, 355-385

Jie C, Jennifer L. Chiu, Crystal J. DeJaegher, Edward A. Pan (2015)SensorAugmented Virtual Labs: Using Physical Interactionswith Science Simulations to Promote Understanding of Gas Behavior J Sci Educ Technol

Su C, and Xu Wa (2013) Using The Augmented Reality 3d Technique For A ConvexImaging Experiment In A Physics CourseInternational Journal of Engineering Education Vol. 29, No. 4, pp. 856–865,

Nazatul A A M, Hazura M and Rossilawati S (2015) Students' perception of mobile augmented reality applications inlearning computer organizationProcedia - Social and Behavioral Sciences 176 111 – 116

Ismail, A., Festiana, I., Hartini, T. I., Yusal, Y., & Malik, A. (2019). Enhancing students’ conceptual understanding of electricity using learning media-based augmented reality. In Journal of Physics: Conference Series, Vol. 1157, No. 3.

Downloads

Published

2021-02-15