Pengembangan Modifikasi Model Pisau Mesin 3in1 Pembuatan Stik Dupa di Kecamatan Wagir Kabupaten Malang

Authors

  • Komang Astana Widi Teknik Mesin, Institut Teknologi Nasional Malang
  • Nyoman Sudiasa Teknik Mesin, Institut Teknologi Nasional Malang
  • Wayan Sujana Teknik Mesin, Institut Teknologi Nasional Malang
  • Luh Dina Ekasari Akuntansi, Universitas Tribhuana Tunggadewi

Keywords:

mesin 3in1, stik, bamboo, pisau, cacat

Abstract

Dari hasil kegiatan pelatihan penggunaan mesin pembuat stik dupa masih menunjukan beberapa kekurangan dari produk yang dihasilkan dimana untuk panjang 20 cm didapatkan prosentase kegagalan produk atau cacat produk mencapai 1,7%. Berdasarkan pengamatan menunjukan bambu tidak terlalu terpeluntir dengan baik. Sedangkan untuk panjang 25 cm didapatkan rataan persentase gagal produk menurun menjadi 2,3% dikarenakan pada ukuran tersebut mulai banyak limbah yang mengganggu proses penyerutan dan bambu terpluntir pada proses penyerutan. Untuk panjang 30 cm didapatkan rataan prosentase gagal produk meningkat menjadi 11,7%. Dikarenakan pada panjang tersebut limbah dari hasil proses penyerutan sangat banyak dan mengganggu proses penyerutan dan berimbas pada momen punter bambu yang cukup besar karena bambu terlalu panjang. Kami menyimpulkan pada alat penyerut lidi 3in1 (three in one) perlu dilakukan modifikasi terhadap alat tersebut dengan mempertimbangkan factor-faktor lain yang telah ditentukan dalam menghasilkan standarisasi produk yang telah ditetapkan UKM. Diantaranya merancang model dan desain pisau potong yang efektif dalam mengurangi kegagalan produk bitting dupa dan menghasilkan limbah serutan kayu yang lebih efisien. Modifikasi ini sangat diperlukan dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas produk stik dupa terutama konsistensi produknya sehingga bisa diterima pasar. Dengan mengurangi jumlah cacat/reject pada produk stik dupa akan berpengaruh pada proses proses selanjutnya. Dari hasil pelatihan kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukan peningkatan produksi dari UKM pembuat stik dupa di kecamatan Wagir Kabupaten Malang.

References

Eduengineering.wordpress.(2015). Prinsip Kerja Motor Bakar dan Komponenya, https://eduengineering.wordpress.com/2015/01/10/prinsip-kerja-motor-bakar-dan-komponennya.

Gunawan.(2009). Kajian Sifat-sifat Finishing Anyaman Bambu Tali (Gigantochloa apus (J. A & J. H. Schultes) Kurz). Skripsi IPB : Bogor

I Komang Astana Widi, Wayan Sujana, I Nyoman Sudiasa, Luh Dina Ekasari, (2019) Analisa Kegagalan Berdasaran Panjang Bitting Dupa Memanfaatkan Mesin Three In One, Jurnal Flywheel, Volume 10, Nomor 2, September 2019

K. A. Widi, N. Sudiasa, W. Sujana, F. Qadhafi, (2020), Analisa Pengaruh Kecepatan Putaranterhadap Kualitas Produk Pada Mesin Three In One, Jurnal Flywheel, Volume 11, Nomor 2, September 2020

Marzuamin, A.(2009). Analisa Sifat-sifat Fisik dan Mekanik Material Bambu yang Paling Banyak Dipakai dan Mayoritas Terdapat di Jawa Timur Sebagai Elemen Bangunan. Tesis ITS : Surabaya

Prihtiyani, E.(2010). Kerajinan Bambu Tembus Supermarket, Laporan wartawan KOMPAS, Jumat, 23 April 2010.

Sulthoni A., (1983). Petunjuk Ilmiah Pengawetan Bambu Tradisional dengan perendaman Dalam Air, International Development Research Center Ottawa, Canada.

Sigit saputra.(2013).Mesin Peruncung Tusuk Sate. Tugas Akhir Universitas Muhammadiyah : Surakarta.

Downloads

Published

2021-02-15