Pengaruh Tingkat Getaran Motor Induksi Berdasarkan Parameter Arus Terhadap Beban Kerja
Keywords:
Vibrasi, motor induksi, PLC, akselerometer, HMIAbstract
Motor induksi adalah salah satu mesin paling kritikal di industri sehingga sangat diperhatikan pemeliharaannya untuk menjaga kondisi mesin karena proses produksi akan berhenti dan menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi perusahaan jika kondisi motor sampai mengalami kerusakan yang lebih besar seperti kerusakan bearing dan poros serta rusaknya gigi-gigi. Tindakan preventif sangat dibutuhkan untuk melakukan perawatan secara periodik pada mesin sehingga kondisi motor dapat dikendalikan secara berkala, salah satunya dengan melakukan pemantauan vibrasi pada mesin tersebut. Sistem pemantauan ini menggunakan sensor akselerometer tipe AC102-1A untuk membaca nilai vibrasi yang dihasilkan mesin kemudian nilai masuk kedalam PLC sebagai kendalinya dan kemudian diteruskan pada HMI. Dari nilai vibrasi tersebut ditentukan batas atas nilai vibrasi yang diizinkan sebagai pengaman motor dengan mematikan motor jika nilai melebihi nilai batasan. Untuk mendapatkan beberapa nilai vibrasi dilakukan penambahan beban berupa baut dan mur pada piringan yang dijadikan beban motor. Nilai vibrasi tersebut akan dibandingkan dengan nilai arus motor yang diukur menggunakan ampere meter. Hasil penelitian menunjukan bahwa kenaikan nilai vibrasi pada rotor diikuti kenaikan arus pada motor dan nilai terbesar berada pada titik enam piringan dengan nilai di frekuensi 15 Hz = 7.5 mm/s, 25 Hz = 15.4 mm/s, 35 Hz =28.3 mm/s, dan 50 Hz = 49.15 mm/s dan diikuti dengan kenaikan arus pada motor.