Prosiding Seminar Nasional Teknik Industri https://ocs.machung.ac.id/index.php/seminarnasionalindustrimesin Universitas Ma Chung en-US Prosiding Seminar Nasional Teknik Industri 2808-3733 Analisis Proses Pengiriman Material Antar Cabang menggunakan Ekspedisi Eksternal di PT Sutindo Raya Mulia https://ocs.machung.ac.id/index.php/seminarnasionalindustrimesin/article/view/464 <p>Studi ini menganalisis proses pengiriman material antar cabang menggunakan ekspedisi eksternal di PT Sutindo Raya Mulia pada rute Jakarta-Surabaya. PT Sutindo Raya Mulia memiliki masalah berupa material rusak dan cacat dalam proses pengiriman rute Jakarta-Surabaya. Dengan demikian, PT Sutindo Raya Mulia ingin menyelesaikan masalah utama dalam proses pengiriman dan distribusi material. Tujuan studi ini adalah menganalisis proses pengiriman material menggunakan ekspedisi eksternal di PT Sutindo Raya Mulia. Penelitian ini dilakukan di Departemen Pembelian dengan pengamatan khusus pada pengiriman material dan asuransi dari bulan Juli hingga Desember 2022. Pengumpulan data primer didapatkan dari observasi dan wawancara dengan Staf Ekspedisi dan Asuransi. Untuk data sekunder adalah data historis pengiriman material antar cabang dan data ekspedisi. Pengolahan data dilakukan dengan menganalisis pengiriman material antar cabang menggunakan 4 elemen: <em>order completeness</em>, <em>timeliness</em>, <em>condition</em> dan <em>documentation</em>. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa dalam sebulan jumlah pengiriman material antar cabang sebanyak 48 kali, dengan rincian pengiriman material gabungan sebanyak 43 kali dan pengiriman material terpisah sebanyak 5 kali. Tingkat akurasi proses pengiriman sebesar 97,91% dengan <em>average time per delivery</em> membutuhkan waktu 3 hari. Umumnya dalam dokumen pengiriman, pihak pembelian belum memiliki rekapan tanggal material dimuat, durasi pengiriman, dan tanggal material dibongkar. Dilihat segi kondisi, <em>vehicle capacity</em> ekspedisi tidak pernah mengalami <em>overload</em> dengan <em>available capacity</em> sekitar 25 s/d 45 ton. Selama periode tersebut, material yang mengalami kerusakan adalah pipa sebanyak 159 batang. Dari hasil analisis, maka perusahaan perlu membuat rekap pengiriman yang lebih terperinci dan evaluasi kinerja ekspedisi demi meningkatkan efisiensi pengiriman material antar cabang rute Jakarta-Surabaya.</p> Evelyn Gunawan Dony Ardianto Jose Alfonso Santoso Badrus Sururi Mukti Teguh Oktiarso Novenda Kartika Putrianto Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Teknik Industri 2024-09-10 2024-09-10 4 01 09 Proses Pengendalian Kualitas Tobacco Finish Blend pada PT PID Ongkowidjojo https://ocs.machung.ac.id/index.php/seminarnasionalindustrimesin/article/view/411 <p>PT PID Ongkowidjojo, yang lebih dikenal dengan sebutan “Oepet,” adalah perusahaan manufaktur yang telah beroperasi di industri rokok sejak tahun 1946. Kantor pusat perusahaan terletak di Jalan Raya Gadang 22 Kota Malang, Indonesia. Penelitian pada PT PID Ongkowidjojo berfokus pada pengendalian kualitas tembakau pada tahap proses 1 (satu). Tahap ini terjadi pada bagian pertama dari proses produksi tembakau yang berada di gudang <em>work in process</em>. Pengendalian kualitas tembakau ini bertujuan untuk memastikan bahwa rokok yang dihasilkan memenuhi standar rasa dan sensasi yang telah ditetapkan. Metode yang digunakan untuk pengendalian kualitas adalah pengendalian kualitas statistik. Pengumpulan data inspeksi harian dilakukan oleh <em>Quality Control (QC) Inspector </em>pada tahap 1 proses utama. <em>QC Inspector </em>memeriksa berbagai parameter, termasuk kandungan air, ukuran tembakau, kebersihan, aroma, <em>impact</em>, rasa, dan tingkat iritasi dari setiap <em>tobacco finish blend </em>yang telah digiling pada hari tersebut. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa maksimal penyimpanan tembakau <em>saosan</em> adalah satu minggu; lebih dari itu, kualitas tembakau mengalami penurunan. Perbedaan antara hasil lapangan dan teori perkuliahan terutama terlihat pada penilaian rencana sampling. Pada bulan Agustus 2023, penilaian rancangan sampling menunjukkan nilai <em>Operating Characteristic Curve </em>(OCC), yang menggambarkan probabilitas kesalahan atau cacat sebesar 1% hingga 5%. Nilai penerimaan dalam hal ini adalah 100%. Selain itu, kurva <em>Average Outgoing Quality Inspection </em>(AOQ) menunjukkan nilai <em>Average Outgoing Quality Level </em>(AOQL) sebesar 0,06, yang berarti peluang menghasilkan kualitas terburuk adalah 6%. Sebagai usulan saran pada PT PID Ongkowidjojo dapat mempertimbangkan peninjauan kembali kualitas atau rencana sampling tembakau <em>saosan</em> yang diproses pada tahap utama, mengantisipasi perubahan cuaca yang dapat mempengaruhi kualitas tembakau <em>saosan</em>, terutama pada suhu tinggi, dan menggunakan alat pengukur kandungan air yang sesuai dengan tembakau <em>saosan</em>.</p> Maria Immaculata Prameswari Kartika Shafira Amalia Morizka Surya Adinda Sunday Noya Novenda Kartika Putrianto Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Teknik Industri 2024-09-10 2024-09-10 4 10 20 Perancangan Bill of Material pada Proses Produksi Minibus di Departemen Perlengkapan Karoseri PT X https://ocs.machung.ac.id/index.php/seminarnasionalindustrimesin/article/view/463 <p>Studi ini bertujuan untuk merancang pembuatan sistem <em>Bill of Material </em>departemen perlengkapan untuk mengatasi keterlambatan selama proses produksi. Proses produksi mengalami keterlambatan hingga 5-6 hari karena terdapat <em>idle</em> oleh operator yang disebabkan karena menunggu unit minibus yang belum datang dan menunggu datangnya komponen dari gudang. Pemesanan komponen hanya dapat dilakukan oleh operator karena hanya operator yang mengetahui kebutuhan apa saja yang akan digunakan dalam proses produksi. Tidak adanya data <em>Bill of Material </em>pada proses produksi akan membuat proses produksi tersebut menjadi tidak efektif karena perusahaan hanya bergantung pada operator untuk melakukan proses pemesanan. Pembuatan SOP baru juga diperlukan untuk memandu karyawan bisa mengikuti prosedur sistem <em>Bill of Material </em>yang baru. Tujuan studi ini adalah merancang <em>Bill of Material </em>yang efektif dan efisien. Hasil perancangan <em>Bill of Material </em>yaitu admin departemen perlengkapan dapat mengetahui keseluruhan kebutuhan proses produksi sehingga keterlambatan diestimasi berkurang menjadi 3 hari. Admin departemen perlengkapan harus mampu memahami <em>Bill of Material </em>yang telah dibuat agar membantu dalam proses pemesanan material. Dengan adanya <em>Bill of Material </em>proses produksi dapat menjadi efektif dan efisien dengan mengurangi kesalahan dalam pemesanan material ke gudang, baik kesalahan material yang harus dikirim maupun kesalahan dalam hal jumlah. Usulan <em>Standard Operating Procedure</em> (SOP) yang baru juga dapat membantu jika terjadi kekurangan material untuk proses produksi maka operator tidak perlu mengambil material ke gudang sendiri, melainkan akan dilakukan pemesanan material yang kurang oleh admin.</p> John Nicholas Christian Gunawan Vania Christy Hermawandiny Vitorio Riswandana Jonathan Nathaniel Sibunay Tjian Yuswono Hadi Novenda Kartika Putrianto Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Teknik Industri 2024-09-10 2024-09-10 4 21 31 Perancangan Bill of Material Minibus Tipe J pada Departemen Pendukung PT XYZ https://ocs.machung.ac.id/index.php/seminarnasionalindustrimesin/article/view/446 <p>Transportasi merupakan kebutuhan penting dalam kehidupan sehari-hari, dan minibus adalah solusi transportasi publik yang populer karena kapasitas angkut yang besar dan fleksibilitasnya. PT XYZ adalah perusahaan yang memproduksi kendaraan minibus dan bus karoseri, dengan fokus pada kualitas produksi yang tinggi. Namun, perusahaan ini menghadapi tantangan dalam mempertahankan dan meningkatkan kualitas tersebut, khususnya dalam manajemen material di departemen pendukung. Departemen ini bertanggung jawab memproduksi komponen yang kemudian dirakit di departemen lain. Ketiadaan data <em>Bill of Material</em> (BOM) menyebabkan berbagai hambatan dalam produksi, termasuk kesalahan pengerjaan dan administrasi keuangan, serta ketidakpastian dalam pengeluaran produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang timbul akibat ketiadaan BOM, mengembangkan dan mengimplementasikan sistem BOM yang efektif, serta meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam proses produksi di PT XYZ. BOM akan menjadi referensi bagi operator dan administrasi untuk proses produksi dan pencatatan keuangan, mencakup 95 komponen barang jadi dan 513 komponen bahan mentah. Bahan mentah ini dikirim dari departemen plat, gudang komponen, dan gudang pipa, sementara barang jadi dikirimkan ke departemen pengelasan, perlengkapan, dan fiber. Dengan menerapkan BOM, diharapkan operator dapat memahami bahan yang dibutuhkan untuk produksi, dan admin keuangan dapat merekap kebutuhan setiap operator dengan lebih akurat, mengurangi kesalahan dalam perhitungan pengeluaran. PT XYZ juga harus terus mengupdate BOM setiap kali ada perubahan desain barang atau penambahan bahan mentah yang dibutuhkan. Penerapan data <em>operation process chart </em>(OPC) dan BOM diharapkan dapat membantu PT XYZ mengatasi masalah ini dan meningkatkan efisiensi produksi secara keseluruhan.</p> Marcelino Alexander Yulianto Samgar Yedija Djatmiko Sintikhe Puja Margaretha Royce Pratma Kusuma Yuswono Hadi Novenda Kartika Putrianto Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Teknik Industri 2024-09-10 2024-09-10 4 32 45 Pembaharuan Dokumen Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 https://ocs.machung.ac.id/index.php/seminarnasionalindustrimesin/article/view/491 <p>PT X merupakan perusahaan manufaktur karoseri bus dan minibus di Malang, Jawa Timur. Perusahaan dapat terus bersaing dengan perusahaan lain dengan salah satu caranya, yaitu melakukan perbaikan kualitas dari suatu barang yang diproduksi. Selain itu agar dapat terus bersaing, PT X juga perlu memperhatikan kegiatan ekspor yang bertujuan untuk memperluas akses pasar dan juga adanya perusahaan karoseri lain yang sudah memasarkan produknya ke luar negeri. Oleh karena itu, kegiatan ekspor dapat berjalan dengan lancar dan kualitas dari suatu produk yang diproduksi dapat terjamin, PT X harus mempunyai standarisasi sistem manajemen mutu internasional di perusahaannya. Salah satu standar internasional untuk menjamin sistem manajemen mutu adalah ISO 9001. Sertifikasi ini akan kedaluwarsa pada Desember 2022, sehingga perlu diperbarui dan dilengkapi dokumennya. Dokumen yang diperbaharui pada Klausul 5 (Kebijakan Mutu) adalah kebijakan mutu, struktur organisasi, <em>job description</em>, dan <em>job specification</em>. Dokumen baru yang dibuat pada Klausul 6 (Perencanaan) adalah analisis risiko dan sasaran mutu. Dokumen yang diperbaharui pada Klausul 7 (Dukungan) adalah <em>form</em> kalibrasi alat ukur dan <em>form</em> penilaian kepala bagian. Dokumen baru yang dibuat adalah SOP, instruksi kerja, dan induk internal. Upaya pembaruan dan pelengkapan dokumen ini bertujuan untuk menjaga mutu produk dan kelancaran ekspor PT X sesuai standar internasional ISO 9001:2015.</p> Metta Yolanda Cendana Anggun Sasmitha Ndeva Helmi Tawiri Levana Oxamudra Yurida Ekawati Purnomo Purnomo Novenda Kartika Putrianto Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Teknik Industri 2024-09-10 2024-09-10 4 46 57 Analisis Kualitas Menggunakan Metode Statistical Process Control (SPC) pada Berat Timbang Rokok Per Kotak Siap Kirim https://ocs.machung.ac.id/index.php/seminarnasionalindustrimesin/article/view/468 <p>Pada setiap produksi rokok di PT PID Ongkowidjojo, pasti terdapat produk yang tidak lolos uji kualitas. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya berat timbang penggunaan tembakau dalam rokok per kotak yang berbeda-beda atau tidak berada pada batasannya. Penelitian ini difokuskan untuk menganalisis berat timbang rokok per kotak dalam kemasan yang sudah siap didistribusikan dengan metode SPC. Metode SPC (<em>Statistical Process Control</em>) dipilih untuk menilai kemampuan proses dan variasi dari data berat timbang rokok SKM dengan menghitung nilai kapabilitas proses (<em>CP</em> dan <em>CPK</em>). Dari hasil pengumpulan data, ditemukan bahwa nilai <em>CP</em>=0,4561 dan <em>CPK</em>=0,12251. Dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan proses PT PID Ongkowidjojo dalam memenuhi spesifikasi berat timbang rokok kurang baik karena nilai <em>CP</em> dan <em>CPK</em> kurang dari 1. Faktor yang mempengaruhi keterbatasan kemampuan proses antara lain bahan baku material yaitu material yang tidak sesuai dan tekstur serta kelembapan tembakau tidak mencapai standar, faktor manusia yaitu kurangnya pengalaman operator baru dan ketidaktelitian pada proses produksi, faktor mesin seperti kurangnya <em>maintenance</em> mesin dan penggunaan mesin yang sudah tua, dan faktor lingkungan seperti cuaca dan iklim tidak stabil sehingga mempengaruhi suhu dalam ruang produksi dan gudang tembakau. Kemampuan proses pada PT PID Ongkowidjojo bisa ditingkatkan bila berfokus pada perbaikan faktor-faktor yang ikut mempengaruhi proses produksi itu sendiri.</p> Elvina Pramono Steven Enrico Mufidah Rengganis Sando Fegeler Sunday Noya Purnomo Purnomo Novenda Kartika Putrianto Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Teknik Industri 2024-09-10 2024-09-10 4 58 65