Proses Pengendalian Kualitas Tobacco Finish Blend pada PT PID Ongkowidjojo

Authors

  • Maria Immaculata Prameswari Program Studi Teknik Industri Universitas Ma Chung
  • Kartika Shafira Amalia Program Studi Teknik Industri Universitas Ma Chung
  • Morizka Surya Adinda Program Studi Teknik Industri Universitas Ma Chung
  • Sunday Noya Program Studi Teknik Industri Universitas Ma Chung
  • Novenda Kartika Putrianto Program Studi Teknik Industri Universitas Ma Chung https://orcid.org/0000-0003-2926-4213

Keywords:

Pengendalian kualitas produksi, Acceptance sampling, Operating Characteristic curve, Average outgoing quality inspection, Tembakau saosan

Abstract

PT PID Ongkowidjojo, yang lebih dikenal dengan sebutan “Oepet,” adalah perusahaan manufaktur yang telah beroperasi di industri rokok sejak tahun 1946. Kantor pusat perusahaan terletak di Jalan Raya Gadang 22 Kota Malang, Indonesia. Penelitian pada PT PID Ongkowidjojo berfokus pada pengendalian kualitas tembakau pada tahap proses 1 (satu). Tahap ini terjadi pada bagian pertama dari proses produksi tembakau yang berada di gudang work in process. Pengendalian kualitas tembakau ini bertujuan untuk memastikan bahwa rokok yang dihasilkan memenuhi standar rasa dan sensasi yang telah ditetapkan. Metode yang digunakan untuk pengendalian kualitas adalah pengendalian kualitas statistik. Pengumpulan data inspeksi harian dilakukan oleh Quality Control (QC) Inspector pada tahap 1 proses utama. QC Inspector memeriksa berbagai parameter, termasuk kandungan air, ukuran tembakau, kebersihan, aroma, impact, rasa, dan tingkat iritasi dari setiap tobacco finish blend yang telah digiling pada hari tersebut. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa maksimal penyimpanan tembakau saosan adalah satu minggu; lebih dari itu, kualitas tembakau mengalami penurunan. Perbedaan antara hasil lapangan dan teori perkuliahan terutama terlihat pada penilaian rencana sampling. Pada bulan Agustus 2023, penilaian rancangan sampling menunjukkan nilai Operating Characteristic Curve (OCC), yang menggambarkan probabilitas kesalahan atau cacat sebesar 1% hingga 5%. Nilai penerimaan dalam hal ini adalah 100%. Selain itu, kurva Average Outgoing Quality Inspection (AOQ) menunjukkan nilai Average Outgoing Quality Level (AOQL) sebesar 0,06, yang berarti peluang menghasilkan kualitas terburuk adalah 6%. Sebagai usulan saran pada PT PID Ongkowidjojo dapat mempertimbangkan peninjauan kembali kualitas atau rencana sampling tembakau saosan yang diproses pada tahap utama, mengantisipasi perubahan cuaca yang dapat mempengaruhi kualitas tembakau saosan, terutama pada suhu tinggi, dan menggunakan alat pengukur kandungan air yang sesuai dengan tembakau saosan.

References

Al Masruroh, E. W., & Widjajati, E. P. (2024). Penerapan acceptable quality level (AQL) dalam tahapan final inspection produk garmen di PT XYZ. Jurnal Bima: Pusat Publikasi Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra, 2(1), 203-210.

Indrayani, M. (2013). Stigma “ilegal” rokok, dan kompleksitas relasi di dalamnya (Disertasi). Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.

International Organization for Standardization. (2015). ISO 9001:2015: Quality management systems – Requirements.

Ministry of Agriculture. (2021). Tobacco production and export statistics. Kementerian Pertanian.

U.S. Department of Defense. (1989). MIL-STD-105E: Military standard: Sampling procedures and tables for inspection by attributes.

Widodo, S. (2019). Pengendalian kualitas pada proses produksi di PT XYZ (Skripsi). Universitas ABC.

Downloads

Published

2024-09-10