Pemberdayaan Masyarakat dalam Penanaman Tanaman Melati (Jasminum Sambac) Sebagai Larvasida Alami untuk Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Lebakjabung Kec. Jatirejo Kab. Mojokerto
DOI:
https://doi.org/10.33479/senampengmas.2021.1.1.420-428Keywords:
Demam Berdarah Dengue, Larvasida, Melati (jasminum sambac)Abstract
Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. DBD disebabkan oleh salah satu virus dengue berbeda dan ditularkan melalui nyamuk terutama Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang ditemukan pada daerah tropis dan sub tropis di antaranya kepulauan Indonesia hingga bagian utara Australia (WHO, 2009). Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam sebulan pada bulan Januari-Februari 2016 ditemukan sebanyak 8.487 kasus di Indonesia dengan jumlah kematian sebanyak 108 orang. Golongan terbanyak yang mengalami DBD di Indonesia pada usia 5-14 tahun mencapai 43,44% dan usia 15-44 tahun mencapai 33,25%. Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit DBD di Indonesia tersebar pada 11 provinsi. Di Mojokerto Jawa Timur terdapat peningkatan hampir 2.5 kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015. Pada tahun 2016, kasus DBD di Sidoarjo hampir mencapai 1% dari angka kasus nasional sebesar 155.927 (Kompas, 2016). Tingginya angka kasus DBD khususnya di daerah Mojokerto mengindikasikan bahwa pemberantasan DBD masih belum maksimal. Terlebih, metode yang di anggap paling efektif untuk mengendalikan nyamuk vektor demam berdarah adalah dengan cara membunuh jentik- jentiknya. Cara alternatif yang paling aman yaitu dengan cara menggunakan bahan alami yang mudah terurai di alam, termasuk melalui metode penanaman tanaman melati (jasminum sambac) sebagai larvasida alami sehingga tidak mencemari lingkungan serta relatif aman bagi manusia dan ternak peliharaan.
References
Charisma, AM, Elis AF, dan Farida A., (2019). Penerapan Biopredator sebagai Penurunan Jumlah Larva Nyamuk Aedes aegypti untuk Pencegahan Wabah DBD (Demam Berdarah Dengue) Di Dusun Semawut Desa Balongbendo Kab. Sidoarjo.
Hadi, Soviana, (2010). Parasitologi Kedokteran , Edisi Ke-2, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Kemenkes RI. (2020). Data Kasus Terbaru DBD di Indonesia. Diakses melalui https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20201203/2335899/data-kasus-terbaru-dbd-indonesia/ pada tanggal 13 Juli 2021.
Kompas, 2016. Kasus di Sidoarjo Melonjak Lebih dari Dua Kali Lipat. Kompas: Sidoarjo.
Srinivas, Vaddadi.2015. Dengue Fever: Review Article. J of Evolution of Med and Dent Sci/ eISSN (4): 2278-4802.
WHO. 2009. Dengue Guidelines for Diagnosis, Treatment, Prevention and Control (PDF). Geneva: World Health Organization. ISBN 9241547871