Edukasi Pencegahan Gagal Ginjal Sejak Dini Bersama Warga Dusun Juwet, Desa Wringinanom, Kecamatan Wringinanom, Gresik

Authors

  • Ayu Sukma Tofanny Program Studi S1 Farmasi, Universitas Anwar Medika
  • Riska Aprilia Anggraeni Program Studi S1 Farmasi, Universitas Anwar Medika
  • Desi Zuhrotul Kurnia Program Studi S1 Farmasi, Universitas Anwar Medika
  • Sofika Fina Agustin Program Studi S1 Farmasi, Universitas Anwar Medika
  • Efa Amaroh Program Studi S1 Farmasi, Universitas Anwar Medika
  • Rosalina Dewi Program Studi S1 Farmasi, Universitas Anwar Medika
  • Faza Ferdiansyah Program Studi S1 Farmasi, Universitas Anwar Medika
  • Diska Kisdasyah Program Studi S1 Farmasi, Universitas Anwar Medika
  • Putri Gita Silvian Program Studi S1 Farmasi, Universitas Anwar Medika
  • Azizah Azizah Program Studi S1 Farmasi, Universitas Anwar Medika
  • Bella Fevi Aristia Program Studi S1 Farmasi, Universitas Anwar Medika

Keywords:

Ginjal, Gagal Ginjal Akut, Gagal Ginjal Kronik

Abstract

Ginjal merupakan organ vital yang berperan dalam mempertahankan kestabilan biologis dalam tubuh. Ginjal berperan penting dalam pengaturan cairan tubuh, keseimbangan elektrolit, pengeluaran hasil metabolit dan eksresi obat dari dalam tubuh. Terdapat dua macam istilah umum gagal ginjal yaitu gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronik. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi pencegahan Gagal Ginjal sejak dini kepada masyarakat Dusun Juwet. Metode pelaksanaan kegiatan dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kegiatan ini sudah mendapat persetujuan dari kepala desa setempat. Bentuk kegiatan berupa penyuluhan yang dihadiri oleh 15 orang. Mayoritas masyarakat yang datang adalah ibu-ibu rumah tangga dan lansia, selain itu kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan aparat desa. Untuk menilai efektifitas penyuluhan diukur menggunakan kuisioner yang diberikan sebelum dan sesudah kegiatan. Kegiatan ini mendapatkan respon yang baik dari masyarakat. Hasil kuesioner diperoleh bahwa rata-rata tingkat pengetahuan warga Dusun Juwet saat pretest adalah 65% kurang paham dan 35% telah mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai gagal ginjal serta pada saat posttest meningkat menjadi 90%. Berdasarkan hasil dapat diketahui jika pengetahuan warga meningkat setelah diberikan edukasi dibanding sebelum edukasi.

References

Burner & Sudart. (2002). Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. EGC. Jakarta.

Dekes RI. (1996). Pedoman Peraturan dan Peredaran Makanan Suplemen. Jakarta.

E. Marilynn Doenges, dkk. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk Perancanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3. EGC : Jakarta

Fadilah, N. Wijayanti, D. Tumini. (2016). Peningkatan Kualitas Hidup Pasien Hemodialisa Ditinjau dari Perilaku Caring Perawat di ruang Hemodialisa RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Jurnal Kesahatan Manarang. Edisi Juli 2016.

Frizzel, J.P. 2001. Handbook of Pathophysiology. Philadelphia: Springhouse Corporation.

Joy, S.M., Kshirsagar, A., Franceschini, N. 2008. Chronic Kidney Disease. In Gary R. Matzke. Pharmacotheraphy : A Pathophysiology Approach. United State: The McGraw-Hill Companies, Inc.

Nugroho, S. (2015). Hubungan Frekuensi Konsumsi Supemen Energi Dengan Stadium Chronic Kidney Disease di Ruang Hemodialisa RSUD Ibnu Sina Gresik. Surya, Vol.07. No. 01, April 2015

Nurrahmah, (2015). Upaya Pencegahan Diabetik Nefropati pada Pasien DM di Puskesmas

Pandanwangi Malang.

Nursalam. (2006). Asuhan Keperawatan Pasien Denngan Gangguan Sistem Perkemihan,

Salemba Medika, Jakarta.

RN.PhD.Jackson Marilynn.”Panduan Praktis Edukasi Pasien”.PT. Erlangga : Jakarta.2009

Shargel, L., Wu-Pong, S., Yu, A. B. C. 2005. Applied Biopharmaceutics and

Pharmacokinetics. Fifth edition. United States : The McGraw-Hill Companies.

Smeltzer. C Suzanne. Bare G Renda. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah

Brunner & Suddarth. Edisi 8. EGC : Jakarta

Downloads

Published

2022-09-09