Pemberdayaan Psikososioekonomi Berbasis Kelompok pada Ibu Rumah Tangga di Desa Katurei, Kecamatan Siberut Barat Daya, Kabupaten Kepulauan Mentawai

Authors

  • Margaretha Ardhanari Program Studi Manajemen, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
  • Gratianus Edwi Nugrohadi Program Studi Psikologi, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
  • Adriana Anteng Anggorowati Program Studi Teknik Kimia, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.33479/senampengmas.2021.1.1.129-142

Keywords:

pemberdayaan psikososioekonomi, pemberdayaan, pendampingan, pelatihan, Mentawai

Abstract

Kehidupan psikologis, sosial dan ekonomi masyarakat Mentawai sangatlah jauh dari sejahtera. Kondisi geografis yang dimiliki semakin memperparah kondisi tersebut. Upaya yang dilakukan Pemerintah juga belum membuahkan hasil yang nyata. Di saat kondisi masyarakat masih jauh dari sejahtera, pemerintah pusat menetapkan Mentawai sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK). Konsekuensinya adalah keharusan untuk berlari mengejar ketertinggalan menjadi semakin dibutuhkan. Masyarakat Mentawai dengan budaya uniknya sejatinya memiliki potensi luar biasa. Atas dasar itu maka para pelaku abdimas tertarik untuk melibatkan diri dalam kegiatan pemberdayaan psiko-sosio-ekonomi masyarakat Mentawai sehingga akan terjadi akselerasi tercapainya kesejahteraan masyarakat Mentawai. Metode pemecahan masalah yang digunakan adalah melakukan kegiatan pemberdayaan dengan model pelatihan dan pendampingan, dengan berbasis pada hasil analisis kebutuhan yang sebelumnya sudah dilakukan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini memberikan dampak yang positif kepada masyarakat, khususnya para ibu rumah tangga yang adalah angota PKK. Dalam diri para ibu rumah tangga yang terlibat dalam kegiatan ini tumbuh kesadaran akan pentingnya pengembangan potensi diri. Peserta mengalami perubahan pola pikir dan memiliki kemampuan untuk memetakan potensi yang mereka miliki, serta memiliki keberanian untuk mengusulkan beberapa program kepada pemerintah desa. Bahkan, ibu-ibu perwakilan PKK dari tiap dusun ini mulai menginisiasi pembentukan kelompok-kelompok usaha bersama untuk memfasilitasi mereka yang memiliki peminatan dan potensi yang sama dengan semangat asah, asih dan asuh. Lebih jauh lagi, kegiatan sosialisasi dan pemetaan potensi ini disambut dengan baik oleh perangkat desa sebagai upaya untuk pengembangan sumber daya perempuan dan potensi ibu rumah tangga dalam upaya mencari jalan keluar permasalahan ekonomi keluarga.

References

Badan Perencanaan & Pembangunan Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai. (2018). Pengembangan Pariwisata Kelas Dunia (Periode Emas Mentawai), Tidak Diterbitkan, Naskah Lokakarya Pembangunan Masyarakat Mentawai Di Muara Siberut, Kecamatan Siberut Selatan.

Badan Perencanaan & Pembangunan Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai. (2018). Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2019, Tua Pejat: Badan Perencanaan & Pembangunan Daerah Kabupaten Kepulauan Mantawai.

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). (2018). Daftar Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar 2015. Jakarta: Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Kementrian Keuangan Republik Indonesia.

Mardikanto, T. (2010). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perspektif Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.

Priyatna, A., Subekti, M,. Racman, I. (2017). Ekofeminism dan Gerakan perempuan di Bandung. Jurnal Patanjala, Vol. 9, No. 3, 2017. Publikasi Online. Versi Unduh: http:// ejurnalpatanjala.kemdikbud.go.id/patanjala/index. php/patanjala/article/view/5/pdf_1, Diakses pada tanggal 6 Agustus 2021.

Rosa, A. (2013). Sejarah Dan Ranji Suku Mentawai. Dinas Pariwisata, Seni Budaya, Pemuda Dan Olah Raga Kabupaten Kepulauan Mentawai

Downloads

Published

2021-10-29