Data Melayang, Risiko Terungkap: Studi Persepsi Risiko dan Kepercayaan Konsumen di E-Commerce
Keywords:
Kebocoran data, Persepsi risiko privasi, E-Commerce, Systematic literature review, Kepercayaan konsumenAbstract
Perkembangan pesat transaksi e-commerce telah mendorong perusahaan mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data konsumen dalam jumlah besar, sehingga insiden kebocoran data menjadi ancaman serius yang dapat menimbulkan atau meningkatkan persepsi risiko privasi dan menurunkan tingkat kepercayaan di kalangan konsumen. Penelitian ini bertujuan menganalisis mengenai pengaruh kebocoran data terhadap perilaku konsumen dalam hal ini persepsi risiko pada perusahaan e-commerce itu sendiri. Dengan menggunakan metode systematic literature review, forty empiris dan teoretik studi dari tahun 2014 hingga 2024 dipilih melalui prosedur identifikasi, screening, dan eligibility, kemudian dianalisis secara tematik. Hasil sintesis menunjukkan bahwa insiden pelanggaran data secara konsisten meningkatkan persepsi risiko privasi (perceived privacy risk) dan menurunkan kepercayaan konsumen (consumer trust) terhadap platform yang terdampak. Faktor-faktor yang memoderasi hubungan ini meliputi jenis data yang bocor (sensitivitas), keefektifan respons perusahaan (transparansi, kompensasi), serta intensitas pemberitaan media. Studi juga menegaskan bahwa penerapan sertifikasi keamanan, kebijakan privasi yang jelas, dan komunikasi proaktif dapat mereduksi persepsi risiko pasca-breach. Temuan ini menegaskan pentingnya strategi manajemen krisis data yang holistik untuk membantu perusahaan dalam memulihkan kepercayaan dan mengurangi kekhawatiran konsumen. Implikasi praktisnya, perusahaan e-commerce harus memperkuat protokol keamanan data dan merancang rencana komunikasi krisis yang efektif dan responsif guna meminimalkan dampak kebocoran data, mempertahankan citra, dan menjaga keberlanjutan bisnis.