Pengembangan Sensor Kimia Deteksi Albumin dalam Urin untuk Penyakit Gagal Ginjal Berbasis Cobalt (Co)

Authors

  • Chresiani Destianita Yoedistira
  • Elvin Febriyanti Hardi Universitas Ma Chung
  • Eva Monica Universitas Ma Chung

DOI:

https://doi.org/10.33479/snumc.v1i.217

Keywords:

Amoniak, Cobalt, Sensor Kimia, Teknik Imobilisasi

Abstract

Penyakit PGK (Penyakit Gagal Ginjal), protein yang hilang melalui urin dapat menyebabkan penurunan kadar albumin atau hipoalbuminemia. Keluarnya albumin melalui urin disebabkan karena adanya penurunan protein yang keluar kedalam filtrat glomerulus. Pengembangan teknologi sensor untuk mendeteksi gagal ginjal. Pada penelitian ini telah dilakukan pembuatan sensor kimia dengan menggunakan reagen cobalt dan amoniak. Pembuatan sensor kimia menggunakan teknik imobilisasi. Teknik imobilisasi  merupakan suatu proses pengikatan molekul reagen cobalt pada bahan pendukung yaitu amoniak sehingga molekul reagen dapat tersebar didalam fase pendukung tersebut secara merata dan homogen. Tahap awal pada pembuatan sensor kimia adalah menentukan kondisi reagen yang optimum. Sensor memiliki hasil optimasi dengan pH optimum pH 7. Memiliki linearitas yang baik pada rentang konsentrasi 150-650 ppm dengan nilai  koefisien korelasi  r = 0,9677. Waktu pakai strip test lebih dari 3 bulan pada suhu ruang. Hasil penelitian validasi metode ini memenuhi persyaratan standar. Pengembangan sensor kimia berbasis cobalt (Co) dapat digunakan untuk mendeteksi PGK (Penyakit Gagal Ginjal) karena telah memenuhi kriteria validasi metode selektivitas, linearitas, akurasi, presisi, LOD dan LOQ sehingga dapat digunakan dalam deteksi albumin dalam urin.

Downloads

Published

2021-11-09