Transformasi Menuju Pengolahan Susu Ramah Lingkungan: Integrasi Green Supply Chain pada Asosiasi Peternak Sapi Perah Pujon, Ngantang
Keywords:
Green supply chain, peternakan sapi perah, Peternak Sapi Perah, Sustainable Development Goals/SDGsAbstract
Pujon adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang dikenal dengan keindahan alamnya serta kondisi geografis yang mendukung berbagai kegiatan agraris. Terletak di dataran tinggi dengan ketinggian rata-rata sekitar 1.100 meter di atas permukaan laut, Pujon memiliki iklim yang sejuk dan curah hujan yang tinggi. Keadaan ini menjadikan Pujon tidak hanya sebagai tujuan wisata yang menarik, tetapi juga sebagai kawasan strategis untuk kegiatan peternakan dan pertanian. Wilayah ini dikelilingi oleh pegunungan yang subur, yang menyediakan sumber daya alam melimpah seperti rumput hijauan untuk pakan ternak dan air bersih yang memadai untuk kebutuhan peternakan. Selain potensi alamnya, Pujon juga memiliki sejarah panjang dalam pengelolaan peternakan sapi perah. Sejarah ini bermula setelah kemerdekaan Indonesia, yaitu berdirinya Koperasi Susu SAE Pujon pada tahun 1962. Koperasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan peternak melalui pengelolaan pemasaran yang lebih baik dan terorganisir. Kemitraan strategis antara Koperasi SAE dan PT. Nestle Indonesia pada tahun 1975 menjadi salah satu faktor utama yang memperkuat posisi Pujon sebagai sentra peternakan sapi perah. Kemitraan ini tidak hanya memberikan jaminan pasar bagi peternak, tetapi juga mendorong mereka untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi susu. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2010, Pujon memiliki lebih dari 26.000 anggota koperasi dengan produksi susu mencapai lebih dari 41 juta liter per tahun. Peternak Sapi Perah Pujon-Ngantang menghadapi tantangan utama dalam pengelolaan peternakan sapi perah, meliputi pakan ternak yang kurang berkualitas dan pengelolaan limbah kotoran sapi yang belum optimal. Masalah tersebut berdampak pada produktivitas susu, kualitas produk, dan lingkungan sekitar. Hal ini berdampak pada penurunan produktivitas dan kualitas susu, serta masalah lingkungan. Dalam rangka meningkatkan produktivitas ternak maka dengan dilaksanakannya pengabdian kepada masyarakat hibah profesor 2024 sangatlah bermanfaat dan berdampak positif. Solusi yang dilaksanakan meliputi pelatihan mengenai praktik pembuatan pakan ternak (complete feed), olahan susu berupa produk yogurt, pengolahan limbah menjadi biogas dan pupuk yang mendukung ramah lingkungan di seluruh tahapan produksi, dan pemberian bantuan teknologi tepat guna berupa alat pencacah (chopper) makanan ternak. Luaran dari kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan keberdayaan dan kemandirian peternak sapi perah, serta memberikan dampak positif pada pembangunan berkelanjutan (SDGs). Luaran wajib yang disyaratkan meliputi prosiding seminar nasional, publikasi media massa, dan peningkatan daya saing produk. Luaran tambahan adalah pemanfaatan teknologi tepat guna.Luaran dari kegiatan ini adalah peningkatan keberdayaan berkelanjutan dan kemandirian mitra sesuai permasalahan yang dihadapi melalui penerapan green supply chain, kemudian untuk luaran wajib yang disyaratkan adalah prosiding seminar nasional, publikasi media massa cetak/online, peningkatan daya saing berupa kualitas produk dan pemanfaatan sumber daya lainnya seperti pengolahan limbah menjadi biogas dan pupuk.
References
ju Tjatur Nugroho Krisnaningsih, S.Pt.,MP (n.d.). SUSU FERMENTASI YOGURT. Media Nusa Creative (MNC Publishing).
Al-Baarri, A. N. M., Legowo, A. M., Pramono, Y. B., Fazriyati, R. S., Pangestu, R. F., Azhar, H. N., ... & Hapsari, M. C. (2016). Teknik pembuatan fruity powder yogurt. Indonesian Food Technologists, 1-28.
Barokah, gibas. (2021). Mesin Pencacah Rumput Multifungsi Untuk Berbagai Kebutuhan. https://gibasbarokah.com/blog/mesin-pencacah-rumput/. Diakses pada 12 Desember 2024.
Pertanian.go.id. (2022). Info Teknologi: Membuat Kompos dari Kotoran Sapi. https://pustaka.setjen.pertanian.go.id/info-literasi/membuat-kompos-dari-kotoran-sapi. Diakses pada 10 Desember 2024.


