Pengembangan Model Bisnis dan Penerapan Manajemen Industri Dalam Mendukung Ketahanan Pangan Skala Lokal Masyarakat Pesisir

Authors

  • Endra Yuafanedi Arifianto Program Studi Teknik Industri, Universitas Brawijaya
  • Asyifa Anandya Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan, Universitas Brawijaya
  • Akhmad Muwafik Saleh Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Brawijaya
  • Hary Sudjono Universitas Brawijaya

Keywords:

Model Bisnis, Manajemen Industri, Ketahanan Pangan, SDGs, Asta Cita

Abstract

Masyarakat pesisir yang bergabung dalam Kelompok Budidaya Ikan Benih Unggul Rusunawa Tambaan memiliki aktivitas bisnis bidang pembibitan dan penggemukan ikan tawar sebagai alternatif penghasilan bulanan. Mereka sudah terlatih dan teruji khususnya dalam budidaya ikan lele ditunjukkan dengan siklus panen yang sudah delapan kali sejak tahun 2021. Hasil panen terakhir masih sekitar 498 kg, untuk memenuhi kebutuhan pangan penghuni rusunawa sebanyak 196 KK. Secara matematis hasil panen baru bisa memenuhi kebutuhan ikan 2,5 kg/KK sekali panen. Secara filosofi kemampuan masyarakat menyediakan pangan sendiri skala lokal bisa dikatakan sebagai sebuah keberhasilan dalam mendukung program pemerintah terkait ketahanan pangan atau swasembada pangan. Permasalahan saat ini adalah keterbatasan kemampuan dalam manajemen bisnis, belum ada perencanaan matang terkait visi, misi, tujuan organisasi yang detail, belum bisa membuat bisnis plan, keterbatasan dalam analisis bisnis dan keberlanjutan bisnis sehingga mempengaruhi pertumbuhan bisnis. Metode pelaksanaan untuk memecahkan permasalahan adalah dengan melaksanakan pelatihan dan pendampingan business coaching. Hasil temuan saintifik pendekatan keilmuan manajemen industri berhasil membantu kelompok masyarakat pesisir memiliki visi, misi organisasi yang lebih terarah, memahami proses perencanaan, pelaksanaan, dan peran kontrol dalam menjalankan bisnis plan, mampu menyusun model bisnis dengan pendekatan sembilan elemen dalam Business Model Canvas (BMC). Selain itu cita – cita Sustainable Development Goals (SDGs) bisa terwujud, khususnya SDGs Tanpa kemiskinan dan SDGs Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Mampu melaksanakan Asta Cita ke 2, yaitu memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan serta Asta Cita ke 6 membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

References

Arifianto, E. Y., Choiri, M. 2018. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Dengan Kompetensi Dan Potensi Kewirausahaan. Prosiding SENIATI. Jilid 4 (1). Hlm. 400-405. Malang. Lihat artikel

Arifianto, E., Y., Sudjono, H., Setyanto, N., W., Widiyawati, S., Laksana, E. P. I. 2023. Penerapan Engineering Management Dalam Mengembangkan Industri Pangan Lokal Kopi Rempah. Agroindustrial Technology Journal Vol.7 No.1. Hlm. 110-125. https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/atj/article/view/9946

Arifianto, E., Y., 2017. Strategi pengembangan sumber daya manusia dengan pendekatan pola komunikasi efektif dalam mewujudkan konsep Malang smart city. Jurnal Komunikasi Global. Jilid 6 (2). Hlm. 175-184. https://jurnal.usk.ac.id/JKG/article/view/9326

Ermaya, K., & Darna, N. (2019). Strategi pengembangan bisnis dengan pendekatan business model canvas (studi kasus: industri kecil kerupuk). Business Management and Entrepreneurship Journal, 1(3).

Fauziah, P., & Purwantoro. (2020). Strategi Pengembangan UMKM Menggunakan Business Model Canvas (Studi Pada Usaha Penggilingan Bakso Di Desa Suka Maju). Cano Ekonomos, 1, 85–91.

Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Manajemen Pemasaran (12th ed.). PT. Indeks.

Ladd, T. (2018). Does The Business Model Canvas Drive Venture Success? Journal of Research in Marketing and Entrepreneurship. https://doi.org/10.1108/JRME-11-2016 0046

Downloads

Published

2025-09-30